Saturday, November 22, 2014

Hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan kawat gigi

Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan perawatan gigi adalah sebagai berikut : 1. Siapkan waktu libur sehingga tidak mengganggu pekerjaan atau sekolah anda, terutama pada awal-awal perawatan. Kadang rasa sakit saat makan atau saat tidur terasa. 2. Foto rontgen kadang diperlukan saat awal perawatan, kadang juga cabut gigi juga diperlukan. 3. Biaya yang diperlukan saat ini untuk di Grobogan sekitar 3 juta sd 9 juta rupiah bahkan bisa lebih bila anda ke solo atau semarang. 4. Makan terlebih dahulu sebelum datang ke dokter gigi. Karena setelah dilakukan pemasangan kawat gigi , karena akan timbul sariawan atau rasa sakit dan geli pada gigi untuk mengunyah karena posisi gigi yang tertarik ke posisi baru. 5. Tanya kepada dokter, bagaimana cara menggosok gigi yang benar dan tipe sikat gigi yang cocok dengan gigi anda setelah dilakukan pemasangan kawat gigi. 6. Perlu minta ke dokter gigi obat penghilang nyeri bila diperlukan.

Hal-hal yang harus diperhatikan setelah gigi anda dicabut......

Kadang kala Gigi kita terpakasa dicabut entah karena miring perlu dioperasi atau dicabut karena lubang, untuk itu ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan bila anda akan mencabut gigi atau setelah pencabutan gig. Hal penting yang perlu anda perhatikan adalah : 1. Gigit selalu Kapas ( atau cotton gauze (kain kasa) diantara rahang bawah dan atas selama 45 menit. Jangan dilepas. Ganti kapas setelah sampai di Rumah (biasa Dokter Gigi membawakan Kapas) Jika dalam jangka waktu sehari ludah berdarah atau tampak sedikit berdarah, itu normal. Jadi Anda tak perlu panik. Telan ludah Anda dalam 24 jam pertama. Jangan meludah. 2. Jangan mengorek-orek luka pencabutan, menyentuh dengan lidah, mengaliri ludah atau udara pada luka :) 3. Jangan menyedot apapun, termasuk minum menggunakan sedotan dan menghisap luka bekas pencabutan. 4. Konsumsi makanan dan minuman yang lunak dan lembut seperti ice cream, pudding, agar-agar, jelly dan yogurt. 5. Jangan konsumsi makanan atau minuman yang hangat apalagi panas dan makanan yang pedas. 6. Jika wajah tampak terkena efek operasi cabut gigi, letakkan es atau sesuatu yang dingin di wajah. Ini dapat digunakan untuk meminimalkan terjadinya kebengkakan. Kompres 10 menit (misalnya di pipi), lalu lepaskan 10 menit, dan tempelkan lagi. Semakin sering anda melakukannya dalam 24 jam pertama setelah cabut gigi, semakin rendah kemungkinan terjadinya kebengkakan. 7. Jangan lupa minum obat penghilang rasa sakit dan antibiotik sesuai resep dokter. 8. Akan sangat baik kalau anda tidur aja :) Sebaiknya sepulang dari klinik anda tidak mengendarai kendaraan sendiri baik mengemudi maupun membawa motor, sebab bila terjadi pendarahan tidak berhenti bisa sangat berbahaya anda bisa pingsan :), itu kalau terjadi pendarahan hal ini sangat jarang terjadi, dan bisa saja terjadi kalau anda menyentuh-sentuh luka gigi anda dengan lidah terus menerus sepanjang jalan atau hal lain. Paling baik tetaplah membawa teman untuk mengemudikan kendaraan anda.

Kartu Sakti dan berubahnya ketentuan Dokter Keluarga BPJS

Minggu-minggu ini dengan kenaikan BBM yang terjadi dan dijanjikannya masyarakat mendapatkan "Kartu Sakti" oleh pemerintah rame dibicarakan. Disisi provider BPJSpun terdapat sosialisasi dan penambahan Klinik pelayanan tingkat pertama. Klinik pelayanan tingkat pertama BPJS yang sebelumnya mengikuti ASKES dan JAMSOSTEK dengan system Dokter Umum Keluarga dan Dokter GIGI Keluarga diubah ke Klinik Utama. Dokter Umumpun rame-rame mendirikan Klinik Utama. Dengan Klinik maka Jumlah dokter bisa lebih dari satu, dan untuk poli gigi mereka juga memperkerjakan dokter gigi atau berjejaring dengan dokter gigi yang praktek profesional di rumah. Namun semua pembayaran dari BPJS masuk ke Klinik tersebut. Di Indonesia sendiri dokter umum profesional yang praktik di rumah maupun dokter gigi profesional yang praktik dirumah menunjukkan profesionalisme dengan nama pribadinya, dan sering kali klinik dilayani oleh perawat (terutama di pedesaan) karena tenaga dokter yang tidak ada dan dokter pemilik atau penanggung jawab klinik seringkali tidak di tempat. Apalagi dokter gigi???? :( Kalau dengan berjejaring mungkin pula pembayaran ke dokter gigi akan dikurangi oleh Klinik. Dan Kebebasan pasien untuk memilih siapa dokternya tidak ada lagi, misal dia memilih Klinik A berarti siapa dokternya belum tentu pemilik dari Klinik tersebut, dan doktergiginya otomatis juga dengan dokter gigi yang berjejaring dengan klinik tersebut, pada akhirnya terpakasa banyak pasien yang tetap periksa ke dokter gigi profesional yang praktek di rumah. Jadi udah bayar iuran BPJS atau dibayari pemerintah tetap saja tidak menggunakan fasilitas tersebut. Dahulu saat ASKES atau awal BPJS peserta bisa memilih siapa dokter umumnya dan siapa dokter giginya by the name, kita tahu bahwa dokter dikenal oleh karena namanya. Kalaupun di Rumah Sakit sekalipun kita pilih siapa dokter yang akan melayani kita. Seharusnya di layanan kesehatan tingkat pertama alangkah sangat baiknya kita dilayani oleh satu dokter profesional daripada oleh sebuah klinik yang belum tentu jelas siapa yang melayani kita dan klinik tersebut akan memilih siapa Dokter gigi jejaringnya juga, hak pasien untuk dilayani oleh siapa menjadi hilang dan dipilihkan oleh pemilik Klinik. Kalau dokter keluarga misal si Arif dan dokter gigi keluarga adalah drg Toni nah yang melayani kan harus kedua dokter itu atau kalau berhalangan beberapa hari dia akan limpahkan ke dokter lain yang dipercaya oleh beliau. Kalau Klinik kita gak tahu siapa ya yang akan melayani, dan bahkan di Jakarta aja ada kasus Klinik Metropole yang tidak jelas itu dokter asing tiba-tiba praktik di klinik tersebut. Dengan munculnya Kartu sakti yang akan dimiliki masyarakat semoga BPJS sebagai provider juga menimbang sungguh-sungguh ketentuan klinik.